Potretnusantara.id,Natuna-Dunia kesehatan di Kabupaten Natuna saat ini tidak dalam kondisi baik, Hal ini terjadi di Puskemas Kelarik,Kecamatan Bunguran Utara mengalami kehancuran parah pada bagian atap plafon. Di duga akibat adanya kebocoran parah pada bagian atap puskemas.
Robohnya plafon pada puskesmas terjadi pada pagi hari tadi ( 30/11), salah satu warga Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara mengirimkan sebuah video tentang robohnya atap plafon di ruangan rawat inap puskemas Klarik.
Dalam video berdurasi 24 detik, tampak plafon puskemas Klarik yang terbuat dari gipsum sudah banyak roboh, mulai dari lorong jalan menuju ruangan rawat inap, sudah ada dua tempat pada bagian plafon yang roboh.
Ketika memasuki lokasi kamar rawat inap, hampir keseluruhan plafon rawat inap telah roboh. Puing puing plafon berserakan pada ruangan tersebut.
Hal ini dibenarkan Kadis Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat, ia katakan,dirinya mendapat laporan dari kepala puskemas Kelarik tentang plafon yg roboh. Hal itu Pada bagian rawat inap yang paling terparah terjadinya roboh.
“Tadi ada laporan dari kapus tentang plafon yang roboh, sudah saya minta tolong dibersihkan dan yang potensi roboh juga tolong dibuka saja” ucap Hikmat kepada Potretnusantara.id melalui WhatsApp, 30 November 2024.
Saat ini, pemandangan di ruangan rawat inap langung pada bagian atap. Tiang penyangga plafon dan atap menjadi jelas terlihat. Sangat miris, ruangan rawat inap yang seharusnya hadirkan rasa aman dan nyaman kini berubah menjadi seperti bangunan tua yang tidak layak untuk dihuni orang apalagi pasien akibat tidak ada anggaran perawatan di puskemas terhadap atap dan plafon yang sudah berbocoran.
Hikmat sampaikan, untuk anggaran perawatan puskemas sangat kecil, Ia katakan, sebenarnya di tiap tiap puskemas ada anggaran pemeliharaan hanya saja kecil seperti untuk ganti kunci, ganti keran air dan lain lain.
” Kalau untuk yang besar memang belum ada karena memang anggaran yg dibutuhkan memang cukup besar, sepintas memang terlihat anggaran kesehatan besar tetapi sebagian besar terserap untuk gaji pegawai baik PNS, PTT maupun kontrak” jelas Hikmat.
Puskesmas klarik diperkirakan dibangun pada tahun 2018 oleh kontraktor lokal Natuna,namun akibat tidak adanya perawatan yang maksimal pada bagian atap yang sudah lama terlihat bocor mengakibatkan plafon yang terbuat dari bahan gipsum yang tidak tahan dengan air berakhir roboh.
Kejadian roboh plafon puskesmas Kelarik tidak ada korban jiwa, namun pasca plafon roboh, keadaan puskemas Klarik saat ini terlihat mencekam. Ketika ditanya apakah bisa saat ini puskesmas klarik melayani rawat inap?
” Untuk perawatan kayaknya masih bisa, tetapi kalau memang tidak bisa maka akan dipindahkan ke ruangan lain atau dirujuk ke RSUD” jelas Hikmat.
Lanjut Hikmat, atasi permasalahan tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna telah ajukan anggaran melalui dana DAK pada tahun 2025 untuk renovasi puskemas Kelarik sebesar Rp 2 miliar.
Selain atap plafon roboh , ternyata alat kesehatan (Alkes) pada Puskesmas klarik masih banyak yang belum dilengkapi, bahkan untuk tempat tidur pasien, Puskemas Kalrik mendapat sisa sisa yang tak terpakai di RSUD Natuna. Lalu apakah puskesmas klarik menggunakan alkes bekas?
” Kalau Alkes tidak ada, tapi kalau tempat tidur mungkin ada, karena kami belum ada anggaran untuk pengadaan tempat tidur, jadi manfaatkan yang sudah tidak dipakai RSUD dan masih bisa dipakai” papar Hikmat.
Hikmat juga menambahkan,Pada bulan Desember akan mendapatkan bantuan hibah Alkes dari kementrian Kesehatan.
“Untuk tahun 2024 ini kami tak ada pengadaan alkes untuk kelarik karena pengadaan alkes diambil alih oleh kemenkes, jadi kami nanti hanya terima hibah alkes dari kemenkes, kemungkinan desember nanti baru sampai” ungkap Hikmat.
Terkait sarana Alkes, ternyata puskemas Kelarik masih banyak Kekurangan Alkes, Hikmat uraikan, Seperti hematology analyzer, EKG dan mungkin beberapa instrumen kecil kecil.
Selanjutnya perkiraan estimasi waktu renovasi puskemas Kelarik akan di kerjakan,Hikmat sampaikan, akan segera diusahakan secepatnya,pihaknya usahakan secepatnya, karena anggarannya besar jadi harus dilelang dulu konsultan perencana, konsultan perencana buat perencanaan setelah itu baru lelang kontraktornya.
Hal ini menjadi atensi bagi dunia kesehatan di wilayah kabupaten Natuna, biaya perawatan puskemas harus diperioritaskan untuk mencegah terjadi peristiwa roboh plafon atau bangunan lainya dan kurangnya fasilitas Alkes yang mengakibatkan terganggunya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
kalit.