TAJUK RENCANA, Potretnusantara.id-Lock down dalam bahasa Inggris artinya Kuncian. Dalam Pranata ketatanegaraan, lock down diartikan sebagai tindakan menutup akses wilayah dari kepentingan umum. Semisal, secara serentak seluruh pelayanan-pelayanan publik (kecuali Rumah Sakit), dan seluruh perusahaan-perusahan, sekolah-sekolah maupun seluruh perkantoran ditutup dengan pegertian dilakukannya isolasi secara masal (orang tidak boleh keluar rumah sembarangan)
Bisa dibayangkan bukan? dimana kehidupan masyarakat Indonesia yang masih memiliki tingkat perekomian rendah akan dipastikan mati atau bertahan hidup dengan melakukan tindakan kriminal. Bagamana tidak, sedangkan pada saat kehidupan masyarakat Indonesia dengan keadaan tanpa ada pembatasan masih ada ditemukan yang mati kelapsran bahkan ingin bunuh diri akibat hempitan ekonomi.
Lock Down ini bisa kita kategorikan lebih mengerikan dari senjata biologis pembunuh massal. Senjata biologis ini membunuh manusia secara langsung sedangkan lock Down ini adalah manusia yang dibunuh dengan sistem kelaparan artinya kematian manusia secara perlahan-lahan hingga ajal menjemput.
Kesombongan individu melalui kepentingan politik menginginkan kehendaknya agar pemerintah Republik Indonesia mengambil keputusan untuk menerapkan Lock Down, sebagaian ada juga yang tidak mengerti arti dan dampak LOCK DONW tapi menginginkan diberlakukan. VIRUS CORONA dijadikan senjata untuk penerapan Lock Down secara massal di Indonesia. Semestinya jika mereka (pencetus lock down) menginginkan Indonesia tetap kuat seharusnya mendesak negara untuk menanggulangi Virus ini, karena jaminan kesehatan merupakan HAM yang dilindungi Konstitusi bukan mendesak Lock Down.
Kita ambil contoh saat ini kejadi di MIlan, Itali. Banyak masyarakat mengeluh akan kebijakan yang diambil pemerintah, dimana saat ini masyarakat tidak memiliki gerak bebas diwilayahnya. Disana hanya petugas saja yang bisa melakukan aktifitas, sementara masyarakatnya diawasi dengan ketat dan tidak bisa keluar rumah. Masyarakat menganggap hidupnya yang dikarantina bagaikan hidup didalam dipenjara.
Polisi saat ini selalu siaga disudut kota untuk melakukan penangkapan bagi setiap orang yang keluar dari rumahnya. Seluruhnya ditutup, mulai pelayanan umum, sekolah, kantor, minimarket, toko-toko dan setiap orang tidak diperkenankan ada dijalanan. Nah apakah kita INDONESIA SIAP SEPERTI MEREKA? hidup mereka sekarang begitu menakutkan, bagai hidup dalam perang. Jadi berhati-hatilan dengan kebijakan LOCK DONW, kondisi saat ini bukan lucu-lucuan atau candaan.
Kita sadari juga, Indonesia adalah merupakan negara yang selalu menonjolkan keagamaan dalam setiap kesempatan dalam menghadapi setiap persolan, namun dalam menghadapi virus corona seolah ciut dan takut akan kematian. Padahal jika kita telisik dari sudut agama, virus corona dapat kita gambarkan menjadi salah satu pertanda hari kiamat. Kesimpulan ini kita amati dengan kejadian penyebaran penyakit corona secara serentak didunia.
Artinya, tanda-tanda kiamat tersebut tidak akan dapat kita hindari dari kehidupan kita, namun harus kita lalui bersama. Dengan demikian, jika kita bertahan dari tanda-tanda itu maka kita selamat dari pencobaannya, bukan menciptakan kematian melalui Lock down.
Keyakinan kita terhadap virus yang diciptakan Allah tidaklah untuk memberikan kebinasaan pada makhluk lain melainkan untuk memberikan peringatan pada yang lainnya, sebagai makhluk yang diciptakan sempurna dengan segala kelebihan dan kekuarangannya dan dengan segala kepongahan yang kita tunjukan seyogyanya itu menjadikan kita lebih mendekatkan diri pada Allah SWT yang memiliki segalanya.
Oleh sebab itu Corona Virus tidak semata-mata dihadirkan pada dunia agar manusia menjadi binasa melainkan manusia agar kembali pada tujuan penciptaan yang sebenarnya dengan keimanan dan ketakwaan. Aamiin.
Rasulullah SAW bersabda “Thaun (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk menguji hamba-hambanya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit disuatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya,” (HR. Bukhori Muslim dari Utsman Bin Zayid).
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menilai, Indonesia belum perlu melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran penyakit saluran pernapasan yang disebabkan virus corona jenis baru atau COVID-19.
“Kita tidak perlu lockdown. Tapi yang perlu dilakukan adalah pencegahan preventif, dengan menjaga kebersihan. Jaga imunitas tubuh, termasuk wartawan. Jangan panik dan paranoid,” kata Terawan pada media RMco.id edisi 14 Maret 2020.
Senada juga dijelaskan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan, jika lockdown diberlakukan pemerintah Indonesia, akan memicu kelangkaan barang kebutuhan pokok.
“Inflasi dan anjloknya produksi industri sudah pasti terjadi. Masalahnya, kita tak akan sesiap China. Ekonomi Indonesia lebih rapuh dan pasti dampaknya akan sangat besar ke ekonomi dan masyarakat kita,”ujar Bhima.
edward kelvin/eph
Discussion about this post