KARIMUN, Potretnusantara.id-Umat Kristiani, Khususnya jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tebing Barat, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun merayakan Jumat Agung dirumah masing-masing. Hal ini mengingat status virus corona yang saat ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai status tanggap darurat bencana non-alam, sehingga dihimbau untuk mengurangi segala kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa.
Namun mengantisipasinya, Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tebing Barat, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun menggelar acara live streaming yang dapat menjadi acuan bagi seluruh jemaat untuk mengikutinya di rumah masing-masing.
“Untuk tertib acaranya sudah dibagikan oleh pihak gereja pada hari sebelumnya. Sehingga kita tinggal mengikutinya di rumah,”kata Evalina, salah satu jemaat HKBP Tebing Barat, Jumat (10/4)
Eva mengatakan, dalam situasi virus corona saat ini diyakini sebagai ujian bagi seluruh umat, dimana ditengah kondisi seperti ini diharapkan agar seluruh manusia tidak melupakan Tuhan.
“Saat ini kita diuji, baik itu iman kita, baik itu persaudaraan kita ataupun kesetiaan kita. Mari kita kita selalu berdoa buat bangsa ini, buat pemimpin kita, buat para medis dan buat para relawan kita agar kondisi kita kembali normal sperti sediakala. Selamat Jumat Agung buat kita semua,”katanya
Sementara itu Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Richard M Manik dalam live streaming mengatakan dalam khotbahnya agar jemaat selalu berdoa kepada Tuhan. Dia mengatakan, dalam perayaan Jumat Agung kali ini tidak dapat berkumpul didalam gereja untuk melakukan perayaan. Namun dia percaya dimana Tuhan saat ini mempersatuakan seluruh umat dalam pergumulan untuk memuji namaNYA.
Dikatakan, pada momen perayaan Jumat Agung ini, Pendeta RM Manik mengingatkan kepada seluruh jemaat HKBP jika Yesus mengorbankan dirinya untuk umat berdosa, meneteskan darahNYA hingga memberikan nyawa dan hidupNYA untuk manusia. Manik mengatakan, pengorbanan yang dilakukan Yesus adalah memberikan contoh kepada manusia untuk rela berbagi, bagi orang yang membutuhkan dan berkekurangan.
“Mungkin semua kita merasa sedih dengan kondisi ini. Kita tidak dapat berkumpul bersama didalam rumah Tuhan, tetapi kami percaya bahwa kita merupakan satu dalam pujian, satu dalam doa untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan,”kata RM Manik, Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tebing Barat.
Kita berharap dalam doa kepada Tuhan kita tambahnya, dimana dalam situasi Jumat Agung merupakan peringatan waftanya Yesus Kristus di kayu salib setelah diadili. Setelah mengalami berbagai penyiksaan dan penderitaan akhirnya Yesus mati di Bukit Golgota di atas kayu salib.
“Makna Jumat Agung yang pertama adalah mengajarkan kepada semua umat kristiani bahwa adanya pengampunan dari Tuhan. Dengan penyaliban Yesus Kristus ini, Tuhan memperlihatkan kecintaannya pada semua umat kristiani dengan mengampuni dosa dosa mereka. Dengan memperingati hari Jumat Agung dengan berjuang, dan menganggap penderitaan bukanlah akhir cerita, namun hanya awal perjalanan, maka kamu akan lebih memaknai hidup,”pesannya
Dalam akhir doanya, Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Richard M Manik mendoakan kepada Tuhan agar mengasihi seluruh umat. Dia meminta agar Tuhan membimbing seluruh umat manusia sehingga lebih mengenal diri masing-masing akan dosa yang dimiliki.
“Untuk hari yang akan datang, kami percaya ada suatu waktu yang baik bagi kami akan kondisi pemulihan dari segala yang terjadi di Indonesia dan dunia ini. Kasihanilah kami Tuhan, berikanlah kami seluruh umatmu akan kesehatan, kekuatan bagi seluruh pemerintahan kami dalam penanganan wabah corona sehingga kami umatmu terbebas dari segala bentuk penyakit,”pintanya.
edorey
Discussion about this post