ASAHAN, Potretnusantara. Id- Ingat pak Selamat pria lajang berusia 62 tahun (baca potretnusantara.id, 19 Nopember 2024 judul Pria Asal Jawa Timur 30 Tahun Tersesat Di Sumatera, Ingin Pulang Tak Punya Ongkos), kini ia merasa lega dan gembira impiannya pulang ke kampung halamannya dapat terwujud berkat kemurahan hati Kepala Desa Padang Mahondang dan warganya.
Menurut Kades Padang Mahondang Parnandus Siregar, pak Selamat merupakan korban deportasi dari Malasyia bertahun-tahun tersesat di Sumatera dan akhirnya sampai ke Desa Padang Mahondang, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan atas ajakan temannya untuk bekerja di kebun sawit milik seseorang.
“Sudah 50 tahun pak Selamat meninggalkan kampung halamannya, ia merupakan korban deportasi dari Malaysia hingga tersesat di Sumatera”, kata Parnandus Siregar, Sabtu (25/1/25).
Dikatakannya lagi, keinginan pak Selamat pulang ke kampungnya Gesikan sudah lama, tetapi tidak punya ongkos, apalagi kondisinya sudah sakit-sakitan dan tidak punya sanak saudara, makanpun ia bergantung pemberian orang lain. Keinginannya itu terwujud setelah Kades berkoordinasi dengan warganya untuk memulangkan pak Selamat ke kampung halamannya. Akhirnya terhimpun dana serikat sebesar Rp 2.500.000, ditambah biaya tiket bus bantuan Kades Pernandus sebesar Rp 800.000 untuk biaya kepulangan pak Selamat.
“Kita serlok dulu dari WhatsApp alamat Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulung Agung, Provinsi Jawa Timur. Ternyata muncul foto kantor Balai Desa Gesikan, disekitarnya terdapat foto homste (penginapan) Citra yang di plangknya tertera nomor hand phone. Ketika dihubungi aktif dan mendapat sambutan dari seseorang warga Gesikan “, ungkap Kades.
Setelah terjalin komunikasi yang baik antara Kades Padang Mahondang dengan warga Gesikan itu dan menceritakan adanya warga Gesikan yang tersesat selama 50 tahun di Sumatera itu akhirnya warga tersebut bersedia menemui kepala desa Gesikan dan menyampaikan kabar tersebut.
Mendengar kabar itu Kades Gesikan bergegas menghubungi Kades Padang Mahondang, kemudian terjadi komunikasi melaui vidio cel antara pak Selamat langsung dengan Kades Gesikan. Setelah panjang lebar bicara Kades Gesikan minta nomor rekening Kades Parnandus untuk ongkos pak Selamat pulang, tapi ditolak karena dana kepulangan pak Selamat sudah persiapkan Kades Padang Mahondang dan warganya.
“Ada saja orang baik itu belum lagi ditemukan keluarganya Kades sudah mau transfer uang”, kata Parnandus.
Tidak berselang lama Kades Gesikan berhasil menemukan keluarga pak Selamat, yaitu kakaknya bernama Sukarmi dan yang lain Sukem dan Suyati. Lalu dilakukan kontak langsung melalui vidio cel antara pak Selamat dengan adiknya dan kakaknya itu.
“Isak tangis pecah rasa haru dan gembira, bagaimana tidak sudah 50 tahun berpisah, teringat ketika pak Selamat masih berusia 17 tahun diantar oleh ayahnya (almarhum, red) ke Terminal Tulung Agung yang akan berangkat ke Malaysia, kini pak Selamat sudah berusia 62 tahun”, tuturnya.
Lanjut Kades menguraikan, sebelum pak Selamat dibeberangkatkan ke Pulau Jawa, Kades Padang Mahondang membawa pak Selamat ke toko pakaian untuk dikenakannya pada saat pulang nanti, dan membeli satu buah handphone untuk pak Selamat agar ia bisa berkomunikasi dengan keluarganya sebelum sampai tujuan.
“Esoknya, Jumat, 17 Januari kami antar pak Selamat ke loket bus Aek Loba naik ALS tujuan langsung ke Tulung Agung. Kami bersyukur telah mendapat kabar bahwa pak Selamat sudah sampai tujuan dan berkumpul dengan keluarganya “, tandas Pernandus Siregar. (Paimin)