Karimun, Potretnusantara.id – Jelang pemilihan Kepala Daerah Kepulauan Riau (Kepri) 27 November 2024, pasangan calon (paslon) yang telah mendapatkan nomor urut 1 untuk Ansar Ahmad – Nyanyang Haris Pratamura dan nomor urut 2 Muhammad Rudi – Aunur Rafiq telah mempersiapkan alat peraga kampanye (APK) yang diharapkan dapat menarik dukungan masyarakat Kepri.
Untuk diketahui, pembuatan alat peraga kampanye tidak boleh dilakukan asal-asalan. Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengatur ketentuan mengenai alat peraga kampanye ini dalam Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Walikota dan Wakil Walikota.
KPU menyatakan foto presiden tidak boleh dipasang di alat peraga kampanye. Pelarangan itu sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017. Hal ini tertuang di pasal 29 ayat 3 dijelaskan desain dan alat peraga kampanye yang difasilitasi atau dicetak KPU dilarang mencantumkan nama, gambar presiden atau wapres dan/atau pihak lain yang bukan pengurus parpol.
Dalam sambutan Presiden terpilih pada Kongres PAN di Hotel Kempinski Jakarta (24/8/24) yang lalu, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa terkait Pilkada serentak dipersilahkan kepada masyarakat untuk memilih dan tidak ada intervensi beliau dan bisa dijamin tidak ada itu.
Sekretaris Relawan Pro – Rudi (PRODI) Provinsi Kepri Wisnu Hidayatullah memberikan tanggapan pelarangan ini agar tidak terjadi klaim yang tidak sehat dalam masa kampanye. Sebab, kepala negara milik semua rakyat, tidak terkait dengan satu pihak.
“Presiden dan wakil presiden, itu milik semua orang, milik seluruh rakyat Indonesia jangan ada klaim yang tidak sehat. Ingat Prabowo- Gibran milik saya,” ujar Wisnu saat ditemui media ini usai mengikuti rapat terbatas Prodi karimun, Sabtu (26/10/2024) malam.
Kemudian Wisnu menyebutkan, Alat peraga kampanye yang beredar di Kepri, masih terdapat klaim dan menjual gambar bahwa paslon tertentu pilihan Presiden Prabowo Subianto.
“Akhiri hal-hal yang merusak tatanan demokrasi, jika memang banyak orang pintar di timsesnya, tentunya hal ini bisa dihindari dan paham akan aturan,” imbuhnya.
Sementara Ketua relawan Pro – Rudi (PRODI) Kabupaten Karimun Dedi Jarliyostika menyampaikan bahwa masa kampanye adalah waktu dimana pasangan calon memberitahukan tentang visi dan misi serta program jika terpilih nanti.
“Tujuan berkampanye adalah menyampaikan visi, misi dan programnya supaya pemilih mau memilih, jadi sampaikan saja visi-misi nggak perlu menampilkan gambar dan mengklaim didukung Presiden,” kata Dedi.
Dedi menerangkan, dibeberapa kali kesempatan kampanye pertemuan tatap muka, Ansar Ahmad selalu menyatakan bahwa pasangan calon Ansar dan Nyanyang akan didukung penuh oleh Presiden karena partai pengusungnya terdapat partai yang pro Pemerintah jadi mendapat kucuran anggaran akan gampang dan dipermudah jika nanti terpilih. Padahal sudah jelas Presiden Prabowo menyampaikan tidak akan ikut-ikutan dalam proses Pilkada serentak, karena dinamika politik di daerah berbagai macam bentuknya.
“Sekali lagi, janganlah nak mandai-mandai klaim didukung presiden, kami yakin jika Rudi – Rafiq terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur justru lebih banyak anggaran program Nasional yang akan dibawa ke Provinsi Kepri,” ungkapnya.
Ia menambahkan, fenomena hasil survey Rudi – Rafiq yang terus meningkat di Provinsi Kepri dan keinginan masyarakat yang menginginkan perubahan sangat kuat. Di merata tempat keinginan ganti gubernur semakin menggelora, hal ini menjadi keyakinan dari relawan Pro – Rudi (PRODI) bahwa Kepri dipastikan mempunyai Gubernur baru.
“Kami yakin dengan Rudi – Rafiq memimpin Kepri, kemajuan Kepri akan jauh lebih baik dari saat ini”. tutup Dedi mengakhiri. (Ery).
Editor : Din