Karimun, Potretnusantara.id–Kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun Nomor Urut 2, Muhammad Firmansyah dan Ery Suandi di kediaman pribadi anggota DPRD Kabupaten Karimun Fraksi Golkar Sulistina, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, pada Minggu (27/10/2024) membludak. Pasalnya, masyarakat Pamak menginginkan sebuah perubahan nyata untuk Karimun.
“Alhamdulillah, diluar ekspektasi saya tamu yang hadir pada hari ini. Undangan saya hanya 300 tapi yang hadir 500 orang lebih sehingga membuat calon Bupati kita terkagum-kagum melihat masa yang antusias ini dengan semangat dan harapan besar supaya Firman-Ery dan Ansar-Nyanyang bisa menjadikan Karimun dan Kepri maju, dan kedepannya lebih baik lagi,” ujar Sulis.
Lebih lanjut Sulis mengungkapkan keyakinannya terhadap pasangan Mocin. Menurutnya, Muhammad Firmansyah sebelumnya merupakan seorang birokrat senior di Pemkab Karimun dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Daerah. Namun, karena maju dalam politik praktis, Firmansyah memutuskan mundur dari ASN.
Sedangkan, Ery Suandi adalah anggota DPRD Kepri terpilih untuk periode 2024-2029 dari Partai PDI Perjuangan dapil Karimun. Namun dirinya juga menyatakan mundur sebagai anggota DPRD Kepri terpilih dan memilih berpasangan dengan Muhammad Firmansyah di Pilkada Karimun.
“Artinya mereka berdua nanti bisa bersinergi, kedepannya bagaimana membawa Kabupaten Karimun untuk lebih maju lagi dan membawa kebermanfaatan buat masyarakat ramai,” ungkapnya.
Kampanye ini seakan menjadi bukti nyata dukungan yang kuat terhadap pasangan Mocin. Ratusan warga yang hadir menunjukkan antusiasme dan harapan besar terhadap pasangan calon nomor urut 2 ini.
Menanggapi dukungan ini, Calon Bupati Karimun Muhammad Firmansyah berharap dapat meraih kepercayaan penuh dari masyarakat Karimun khususnya Pamak dan sekitarnya melalui program-program unggulannya yang dinilai konkret dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Karimun.
“Mudah-mudahan hati dan pikiran mereka bisa tersambung dengan kami dan memilih nomor 2 nantinya,” harap Firman.
Saat disinggung kenapa harus memilih nomor 2, Firman menyebut pasangan no 2 merupakan kolaborasi antara birokrat dan politisi. Menurut Firman, untuk mengelola pemerintahan tidak cukup dengan politik saja tapi perlu juga orang yang paham tentang tata kelola pemerintahan.
“Kolaborasi ini adalah satu kolaborasi yang serasi dan harmonis. Mudah-mudahan masyarakat kita paham akan hal itu karena kalau pemimpin itu sesama orang politik biasanya setahun langsung berperang dan terpecah. Nanti yang pening adalah masyarakat dan juga pegawainya,” pungkasnya. (Ery)