Potretnusantara.id, Natuna – Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai malam perayaan HUT Natuna ke-26, Selasa (21/10/2025). Ajang Turnamen Batu Domino menjadi salah satu kegiatan yang paling menyedot perhatian masyarakat. Uniknya, lomba ini dibagi dalam dua kelas — kelas Umum dan kelas VIP — dengan total hadiah mencapai 10 juta.
Ketua kegiatan, Hairunazar, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak yang telah mendukung acara, terutama kepada Raja Mustaqim, yang dikenal sebagai inisiator sekaligus pembina Komunitas Pecinta Domino Natuna (KPDN).
“Terima kasih kepada Pak Raje (Raja Mustaqim) yang telah menggagas dan mendukung penuh kegiatan ini. Insyaallah ke depan permainan domino akan terus kita lanjutkan,” ujar Hairunazar dalam sambutannya.
Menurutnya, hadiah yang diberikan total Rp 26 juta terdiri dari 126 stel baju seragam domino dan uang tunai 13 juta yang disumbangkan oleh Raja Mustaqim, sebagai simbol kekompakan komunitas pecinta domino di Natuna.
Raja Mustaqim,Pembina KPDN yang juga Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Kepri ,menegaskan bahwa permainan batu domino bukanlah bentuk perjudian, melainkan olahraga tingkat pemikir yang membutuhkan logika, strategi, dan ketenangan.
“Domino ini bukan judi, tapi olahraga pemikir. Orang yang main domino itu orang cerdas, karena ia harus berpikir, membaca peluang, dan bekerja sama,” tegas Raja Mustaqim yang disambut tepuk tangan peserta.
Ia bahkan menceritakan pengalamannya saat SMA, 42 tahun lalu, ketika dirinya pernah menjadi juara domino tingkat sekolah. Dari pengalaman itu, ia belajar filosofi kehidupan yang terkandung dalam permainan batu domino.
“Kalau batu kita jelek, jangan dipaksakan. Kasih ke kawan kita yang lebih kuat. Begitu juga dalam politik dan kehidupan kalau kita tak mampu, beri kesempatan orang lain,” ucapnya penuh makna.
Turnamen ini turut didukung oleh Bupati Natuna Cen Sui Lan, Hadi Chandra selaku pembina KPDN, dan Lurah Batu Hitam berbagai tokoh daerah. Bahkan Bupati Anambas diundang khusus untuk hadir, sebagai bentuk silaturahmi antar daerah.
“Kita ingin domino menjadi olahraga resmi, karena di dalamnya ada filosofi berpikir, strategi, dan kerja sama,” tambah Raja Mustaqim.
Rangkaian kegiatan malam ini ditutup dengan babak final turnamen batu domino, yang sekaligus menjadi momen lahirnya Komunitas Pecinta Domino Natuna (KPDN) secara resmi.
Filosofi permainan batu domino kini mulai mendapat tempat di hati masyarakat Natuna. Di tangan tokoh seperti Raja Mustakim, domino bukan sekadar permainan, tapi menjadi simbol kecerdasan, persaudaraan, dan kebersamaan.(Kalit)