Aceh Singkil Potretnusantara.id– Sejumlah mahasiswa bersama masyarakat kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik PT Socfindo Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 23 September 2025.
Aksi ini menjadi yang ketiga kalinya dalam sebulan terakhir dengan tuntutan serupa. Namun hingga kini, belum ada tanggapan memuaskan dari pihak perusahaan maupun pemerintah daerah.
Pantauan di lokasi, massa aksi tiba menggunakan satu unit mobil Suzuki Carry berwarna hitam serta beberapa sepeda motor. Secara bergantian mereka menyampaikan orasi melalui pengeras suara, menegaskan berbagai tuntutan yang dinilai penting bagi masyarakat setempat.
“Kami sudah tiga kali melakukan unjuk rasa di sini, tapi belum ada langkah konkret dan jawaban yang memuaskan dari perusahaan maupun pemerintah daerah,” ujar orator aksi, Aidil Syahputra.
Aidil menegaskan aksi tersebut dilakukan demi kepentingan masyarakat luas. Namun, menurutnya, pihak perusahaan masih mengabaikan tuntutan yang telah berulang kali disampaikan. Ia juga menuding adanya perlakuan diskriminatif sejak aksi pertama digelar.
“Selama ini kami justru mendapat diskriminasi, termasuk dari pihak-pihak yang mendukung perusahaan. Tapi kami tidak akan takut dan akan terus berjuang. Jangan ada lagi diskriminasi. Kami sedang berjuang untuk rakyat di daerah kami,” tegasnya.
Aksi berlangsung di bawah pengawalan ketat aparat kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, belum ada perwakilan manajemen PT Socfindo yang menemui massa aksi.
Adapun poin-poin tuntutan mahasiswa dan masyarakat antara lain:
- Mengadili PT Socfindo atas dugaan pelanggaran Qanun Aceh Singkil Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh Singkil 2012–2032.
- Mengadili PT Socfindo atas dugaan pelanggaran Keputusan Menteri PUPR Nomor 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai.
- Menuntut perusahaan memberikan 20 persen lahan plasma kepada masyarakat sesuai regulasi.
- Meminta penyediaan lahan untuk permukiman masyarakat agar tidak terusir dari tanah kelahiran sendiri.
Ketegangan antara masyarakat dan PT Socfindo dinilai semakin meningkat. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius pemerintah daerah untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Mardin