Potretnusantara.id, Natuna – Pulau Senua kembali menjadi pusat perhatian masyarakat Kabupaten Natuna. Ribuan warga tumpah ruah menghadiri Festival Pulau Senua 2025 yang digelar di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Minggu (5/10/2025). Kegiatan pembukaan berlangsung meriah dengan nuansa budaya Melayu yang kental dan semangat pelestarian alam.
Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, H. Boy Wijanarko Varianto, S.E, mewakili Bupati Natuna. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi atas inisiatif Desa Sepempang yang konsisten mengembangkan potensi wisata lokal.
“Kami dari pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan Festival Pulau Senua ini. Selain dapat meningkatkan pariwisata Natuna, kegiatan ini juga mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat serta memajukan UMKM di Desa Sepempang,” ujar Boy Wijanarko.
Festival yang menjadi pesta rakyat tahunan itu turut dihadiri berbagai pejabat daerah, antara lain Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hardiansyah, M.Si, Plt Camat Bunguran Timur Syuparman, S.E., M.M, perwakilan Basarnas, RRI Ranai, unsur TNI-Polri, serta sekitar 1.000 pengunjung dari berbagai desa.
Kegiatan dimulai dengan tari persembahan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Natuna, serta doa bersama. Ketua Panitia Arif Nain dalam laporannya menjelaskan bahwa festival ini merupakan wujud kreativitas desa dalam mengelola dana desa untuk pengembangan pariwisata.
“Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tapi juga media promosi wisata desa. Kami ingin Pulau Senua dikenal luas sebagai destinasi unggulan Natuna,” ujar Arif.
Kepala Desa Sepempang, Muhammad Solihin, menegaskan bahwa festival tahun ini juga diisi dengan kegiatan pelestarian lingkungan berupa pelepasan 150 ekor tukik (anak penyu) ke laut.
“Kami ingin menunjukkan bahwa wisata bisa berjalan beriringan dengan konservasi. Semoga penyu-penyu ini tetap lestari di perairan Natuna,” ucapnya penuh harap.
Sementara itu, Camat Bunguran Timur, Syuparman, mengapresiasi semangat masyarakat Desa Sepempang yang aktif menghidupkan kegiatan budaya.
“Desa Sepempang ini luar biasa. Hampir setiap tahun ada kegiatan yang bernilai budaya dan edukatif. Kami berharap inovasi seperti ini terus berlanjut agar Natuna semakin dikenal dengan keindahan alam dan budayanya,” ujarnya.
Usai pembukaan, suasana semakin semarak dengan berbagai lomba rakyat seperti pacu kolek, dendang lagu Melayu, lomba melukis, dan bercerita. Festival diperkirakan berlangsung hingga sore hari pukul 15.00 WIB.
Pulau Senua sendiri dikenal sebagai salah satu ikon wisata bahari Natuna, dengan pasir putih, air laut jernih, dan tebing karst yang menawan. Setiap tahun, festival ini menjadi magnet wisata yang mempertemukan budaya, alam, dan ekonomi kreatif masyarakat pesisir.
Dengan kemeriahan yang terpancar sejak pembukaan, Festival Pulau Senua 2025 tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol semangat masyarakat Natuna dalam menjaga alam dan mengangkat potensi daerahnya ke tingkat nasional.(Kalit)