LINGGA, Potretnusantara.id-Haripinto Tanuwidjaja, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian nasional dan global sangat terasa pada tidak terkecuali di Kepulauan Riau saat ini.
Untuk menghadapi persolan tersebut, Haripinto memaparkan bahwa Pemerintahan Indonesia melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berharap agar masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia.
Pemerintah memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter, seyogyanya disambut dengan positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik.
Dikatakan, sesuai target pemerintah maka Implementasi program yang dicanangkan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah seharusnya memberikan dampak langsung bagi masyarakat khususnya pelaku usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan oleh populasinya sebagai pelaku usaha terbesar, serta kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan produk domestik bruto (PDB), ekspor dan penciptaan modal tetap/investasi.
“Program PEN yang kini tengah direalisasikan oleh pemerintah secara garis besar bertujuan untuk memberikan perlindungan, pertahanan, dan juga meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-1,”papar Haripinto mengawali.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan perangkat dan warga Desa Benan Kecamatan Katan Bedare, melalui UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan menengah, Haripinto ingin memastikan dan mendengarkan masukan secara lansgung dari para pelaku usaha.
“Kita ingin memperoleh informasi dan masukan terkait restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi koperasi dan UMKM, realisasi relaksasi kredit bagi nasabah Ultra Mikro (UMI) Mekar yang berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero dan realisasi penyaluran kredit oleh HIMBARA dan ASBANDA,”ungkap Haripinto, Jumat (23/10) di Linga.
Dalam pertemuan tersebut warga banyak meminta penjelasan terkait Pemulihan Ekonomi Nasional pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin dan mendukung dunia usaha (kecil, menengah, korporasi), BUMN dan perbankan untuk bertahan dan bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid 19.
Dikatakan, upaya pemerintah pusat cukup banyak dalam situasi pandemi ini, misalnya bagi pemula usaha awal dapat memanfaatkan kartu prakerja. Ada juga BPUM UMKM senilai 2,4juta rupiah sebagi hibah.
Selain itu, untuk sekala yang lebih besar dapat memanfaatkan dana yang lebih besar yakni kredit super mikro sebesar 10juta tanpa bunga dari Bank BRI.
“Sementara untuk usaha yang sudah menjalani kredit, maka pemerintah menawarkan retrukturisasi kredit,”katanya menjelaskan.
Haripinto mengingatkan kembali, bahwa program PEN adalah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha. Bahwa Kondisi perekonomian saat ini perlu dipulihkan, dan rasanya tidak ada negara manapun yang siap dengan kondisi Covid-19 saat ini.
Namun, kata dia, tetap harus berusaha untuk bisa terus survive dengan usaha masing-masing. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah program PEN dengan dana yang telah dikucurkan sebesar Rp 695 triliun.
“Ini adalah kesempatan dan sekaligus keadilan ekonomi bagi pelaku usaha mikro, Kecil, menengah dan koperasi si seantero nusantara,”paparnya
nando











Discussion about this post